Hi

 

 

Terima kasih sudah mau membaca kisah kami. Jika ingin bertanya, silakan mention di twitter saya @ferdiriva. Komentar di blog sengaja tidak saya aktifkan karena takut tidak sempat membalasnya.

 

Salam,

Riva

 

Silakan scroll sampai paling bawah (chapter 1) untuk mulai membaca. Terima kasih.

Perkenalkan anak-anak kami

22

 

Two little blessings sent from above. Twice the smiles and twice the love.

IMG_7255

IMG_7512

Faryl Alana Hamzah, Faryl artinya seseorang yang menginspirasi orang lain, Alana artinya cantik. Jadi kami harapkan si cantik ini dapat menginspirasi orang lain untuk berbuat kebaikan.

 

IMG_7435

Faryn Amoura Hamzah. Faryn artinya adventurous, willing to try new and difficult things,  Amoura artinya cantik. Pergi dan lihatlah dunia & selalu belajar hal baru, anak cantik, karena semakin banyak yang kau lihat maka akan semakin pintar kau.

 

Lana & Amour atau L’amour, si cantik kebanggaan kami.

IMG_7922

 

Our new journey begins now…

 

 

 

36 minggu

21

 

Tepat di minggu ke-36 jam 7 malam, istri mulai merasakan kontraksi hebat yang semakin lama semakin parah.

Malam itu juga kami langsung ke emergency RSIA dan dokter kandungan mengatakan,

 

“Ya, Ibu saatnya melahirkan malam ini, ya. It’s time to meet your double bundle of joy”

 

 

Saya pun menarik napas panjaaaaaaaaaaaang sekali.

 

Saatnya bertemu mereka.

 

 

 

 

 

 

 

 

Total bed rest

20

 

 

Istri didiagnosis dengan subchorionic hemorrhage, di mana terjadi terbentuknya kantung darah di samping kantung janin. Kantung ini jangan sampai membesar karena dapat memengaruhi janin sehingga terjadi keguguran. Oleh karena itu istri dirawat di rumah sakit selama seminggu dan tidak boleh turun dari tempat tidur. Bahkan buang air saja harus di tempat tidur. Menyiksa memang, tapi apapun dijalani untuk mereka. Syukurlah detak jantung janin masih kuat, sehingga dokter menyimpulkan : tidak apa-apa.

 

Trimester kedua berjalan lancar, alhamdulillah.

 

Trimester ketiga, kita deg-degan lagi berhubung bayi kembar cenderung lahir prematur. Bayi singleton bisa mencapai 40 minggu, bayi kembar bisa mencapai 37 minggu saja sudah hebat sekali berhubung ruangan mereka sudah sempit sekali pada minggu itu.

Yang kita takutkan adalah kelahiran awal trimester tiga (28 minggu dan mendekatinya) karena risiko kecacatan lebih besar dan survival rate-nya lebih rendah.

 

The scariest day ever!

19

 

 

Bang, kok ada darah di celana?

 

Jantung saya berhenti berdegup ketika membaca message itu. Saat itu saya sedang duduk bersila di masjid menantikan khotbah sholat Jumat mulai.

 

Kamu istirahat di tempat tidur, jangan bergerak dulu. Flek bisa terjadi
karena kecapean mungkin. 

Saya berusaha menenangkan istri dan diri sendiri. Ingin sekali menelepon, tapi gak mungkin berteleponan di dalam masjid. Khotbah sudah mulai pula.

Lima menit kemudian, HP saya bergetar lagi. Tak tahan segera saya lihat,

 

Bang, ini barusan darahnya banyak sekali keluar, bukan flek, ini udah kayak pipis darah!

 

Lemas bacanya. Nyawa serasa keluar dari tubuh. Rasanya ingin lari dari masjid untuk pulang ke rumah, tapi gak mungkinlah. Saya langsung menyuruhnya ke IGD RSIA di depan klinik IVF. Setelah itu saya sholat Jumat dengan perasaan kalut. Sudah tidak konsen lagi. Belum pernah saya merasakan ketakutan seperti ini. Hanya bisa berdoa semoga tidak terjadi sesuatu yang buruk.

 

 

 

 

 

 


 

Multiple pregnancy

18

 

Dari awal kehamilan, semuanya lancar.

Istri saya, seperti kebanyakan ibu hamil, ya mual, muntah, ngidam (gak aneh-aneh sukurnya) , dsb. Bedanya hamil kembar itu semua keadaan di atas dirasakan double. Ini semua karena hormonnya menjadi lebih tinggi dari kehamilan singleton. Walaupun begitu, kita masih menjalankan aktivitas rutin lainnya namun istri disarankan dokter untuk cuti bekerja.

Everything went smooth and normal…

 

… sampai di minggu ke-10, saya mendapatkan message LINE dari istri,

 

Cerita pasangan lain

17

 

Sebelum saya sambung cerita  tentang pengalaman kami, saya mau share sedikit tentang pengalaman orang lain.

Waktu kontrol ke dokter kandungan, kita punya teman pasangan yang ingin punya momongan juga setelah 7 tahun menikah. Kita sama-sama ikut program IVF (bayi tabung) dan beberapa kali ketemu saat ke klinik.

Sekilas lagi tentang IVF, embrio yang sudah bagus, misalnya 4, dokter umumnya akan memasukkan  2 embrio ke rahim ibu, sementara 2 lainnya boleh memilih :

  1. Tidak dipakai/dibuang.
  2. Dibekukan di freezer khusus dan bisa dimasukkan kapan pasien mau. Freezer ini ada iuran bulanannya, kalo gak salah 1 juta rupiah perbulan.

 

IVF mereka gagal, tapi ada 2 embrio lagi yang masih dibekukan.

Mungkin karena sedih dan belum siap, istrinya menolak dimasukkan lagi 2 embrio terakhir. Suaminya lalu menelepon klinik agar embrio mereka dibuang saja.

Enam bulan kemudian suaminya kaget. Kenapa ada tagihan berjuta-juta? Ternyata embrio mereka belum dibuang. Mungkin susternya lupa atau memang pasien diharuskan datang setelah diperintahkan dari telepon untuk tidak dipakai lagi 6 bulan yang lalu.

Suaminya langsung berpikir, mungkin ini pertanda dari Tuhan. Mereka langsung ke klinik dan memasukkan sisa 2 embrio itu ke rahim istrinya.

 

You know what? Istrinya hamil. Kembar, dari anak yang hampir mereka ‘buang’.

 

Subhanallah, rezeki dari Tuhan memang tak terduga dan pasti indah pada waktunya. Tinggal kita yang berdoa dan berusaha.

 

 

 

 

Wait… THERE’S TWO?

16

 

Senangnya rasanya mendengar pertama kali detak jantung calon anak kami. Irama yang luar biasa indah tak tertandingi.

“Empat minggu kehamilan sudah bisa didengar detak jantungnya. Ini sehat! Semoga terus sehat ya. Jangan capek-capek dulu” pesan si dokter.

 

“Tunggu…”

 

Dokter lalu menggerakkan probe USG-nya ke arah lain.

 

“Ada dua! Calon anak kalian kembar!”

 

Kepala saya mendadak kosong. Jantung  berdetak cepat. Tubuh saya tak bergerak seperti patung.

 

“Dokter serius?” tanyaku gak percaya. Mata ini terbelalak seperti mau copot ke luar.

“Serius, ini detak jantung yang kedua”

“Mana?”

“Iniiii…” tunjuk si dokter ke monitor USG

“Manaaaaaa? Serius dok?”

“Iyaaa serius”

Saya langsung berpandangan ke istri saya yang mulutnya terbuka lebar tak percaya.

 

Ya Allah! Sungguh besar anugerahmu ini! Kontan kita menangis terharu di kamar praktik dokter.

“Anak kita kembar!!!! Can you believe it? After 9 years!!!” teriak saya ke istri.

 

Istri saya mengucap syukur berkali-kali sementara saya sibuk menyalami dokter dan tak sabar ingin menyampaikan berita baik ini ke keluarga.

 

“Anak kita kembar! Rumah yang selalu sepi bakalan dihuni oleh titipan Tuhan yang begitu luar biasa”

 

Saya mengusap air mata bahagia sambil berbicara  dengan keluarga di Medan.

 

Tangisan haru keluarga saya pun pecah.

 

Dua embrio excellent dari puluhan embrio gagal. Insya Allah kedua anak ini menjadi anak yang hebat, sehat, pintar dan segala kebaikan lainnya. Amin.

 

FullSizeRender-3

 

 

 

Kantung janin di USG

15

 

Photo on 1-19-16 at 10.21 PM

Inilah hasil USG pertama yang kami dapatkan saat kontrol pertama setelah kehamilan.

“Nah, kantung janinnya sudah kelihatan. Selamat ya” ucap si dokter sambil menunjuk ke monitor USG.

Mata kami berlinang air mata. Kebahagiaan ini luar biasa kami dapatkan. Sesuatu yang belum pernah saya rasakan sebelumnya.

 

“Kembali lagi, ya, dua minggu lagi. Kita gak tau nih, embrio mana yang berhasil nempel dari kedua embrio yang dimasukkan.”

 

Baik, dok, kami datang dua minggu lagi untuk mendengar detak jantung si bayi.

 

 

Ya Tuhan…

14

 

Sambil menunggu tes kehamilan yang akan dilakukan dua minggu lagi, kami tidak merasakan deg-degan yang seperti kami alami di IVF pertama, kedua dan ketiga. Semua biasa aja. Kami tidak menganut “harus bedrest total” , karena buat apa?  Toh kalo sudah terjadi perlekatan embrio di rahim, mau naik roller coaster juga gak bakalan lepas. So, kami nikmati dengan aktivitas seperti biasa. Jalan, nonton, makan di luar.

Seminggu lagi hari yang ditunggu-tunggu akan datang, namun sayangnya saya tidak bisa menemani istri, karena harus kursus ke Jerman.

“Kamu periksa darah dan urin sendiri ke rumah sakit gapapa, kan?” saya pastikan istri saya nyaman tanpa saya , walaupun kemungkinan beritanya kurang baik.

“Gak apa-apa” jawab istri.

..dan saya pun berangkat ke Jerman.

 

Seminggu saya di sana, artinya saatnya tes kehamilan istri. Malam sebelumnya saya ingatkan istri agar jangan terlalu berharap. “Nanti kalo gagal, kita jalan-jalan deh ke luar negeri biar gak pusing mikirin IVF empat kali gagal. Hahaha” canda saya.

 

 

Pagi waktu Jerman, saya mendapatkan berita ini yang di-forward oleh istri saya.

 

FullSizeRender-2

 

ALLAHU AKBAR!!!! ALLAHU AKBAR!!!!

Tak tahan air mata ini deras sekali keluar. Ya Allah!!! Alhamdulillah! Saya tak berhenti menangis saat berbicara dengan istri saya yang juga terisak bahagia. Kaki saya lemas seperti tidak bertulang. Saya jatuh terduduk di karpet kamar hotel sambil terus menangis bahagia.

Akhirnya kita diberi kepercayaan jadi orang tua. Alhamdulillah!!!!

Sejak berita bahagia ini, saya tidak konsen lagi mau pulang. Ingin memeluk istri sambil mengelus perutnya. Calon anak kami.