Wait… THERE’S TWO?

16

 

Senangnya rasanya mendengar pertama kali detak jantung calon anak kami. Irama yang luar biasa indah tak tertandingi.

“Empat minggu kehamilan sudah bisa didengar detak jantungnya. Ini sehat! Semoga terus sehat ya. Jangan capek-capek dulu” pesan si dokter.

 

“Tunggu…”

 

Dokter lalu menggerakkan probe USG-nya ke arah lain.

 

“Ada dua! Calon anak kalian kembar!”

 

Kepala saya mendadak kosong. Jantung  berdetak cepat. Tubuh saya tak bergerak seperti patung.

 

“Dokter serius?” tanyaku gak percaya. Mata ini terbelalak seperti mau copot ke luar.

“Serius, ini detak jantung yang kedua”

“Mana?”

“Iniiii…” tunjuk si dokter ke monitor USG

“Manaaaaaa? Serius dok?”

“Iyaaa serius”

Saya langsung berpandangan ke istri saya yang mulutnya terbuka lebar tak percaya.

 

Ya Allah! Sungguh besar anugerahmu ini! Kontan kita menangis terharu di kamar praktik dokter.

“Anak kita kembar!!!! Can you believe it? After 9 years!!!” teriak saya ke istri.

 

Istri saya mengucap syukur berkali-kali sementara saya sibuk menyalami dokter dan tak sabar ingin menyampaikan berita baik ini ke keluarga.

 

“Anak kita kembar! Rumah yang selalu sepi bakalan dihuni oleh titipan Tuhan yang begitu luar biasa”

 

Saya mengusap air mata bahagia sambil berbicara  dengan keluarga di Medan.

 

Tangisan haru keluarga saya pun pecah.

 

Dua embrio excellent dari puluhan embrio gagal. Insya Allah kedua anak ini menjadi anak yang hebat, sehat, pintar dan segala kebaikan lainnya. Amin.

 

FullSizeRender-3